Selasa, 28 Mei 2013

Hilangnya budaya MALU

Malu adalah identitas bu­daya timur, terutama Negara kita indonesia yang katanya masih memegang teguh budaya malu, malu itulah yang membedakan manusia dengan binatang. Namun terkadang rasa malu itu hilang ketika manusia tergoda oleh gemerlapnya kehidupan dunia. Bahkan akibat hilangnya rasa malu dalam diri kita (manusia), sikap manusia jauh lebih rendah dari pada binatang. Mungkin inilah kegelisahan yang sedang kita rasakan saat ini, hilangnya Budaya yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat, yaitu Budaya Malu, banyak berbagai macam berita baik media elektronik maupun cetak, tentang banyaknya orang yang sudah tidak memiliki Budaya Malu, baik Malu atas diri sendiri, keluarga, intitusi, agama bahkan bangsa.
Kata “malu” banyak diper­bin­cangkan dari dulu sampai sekarang. Bahasa “malu” tidak hanya dibicarakan da­lam ruang lingkup  agama, tapi sudah meluas ke segala aspek kehidupan, termasuk aspek politik dan kepemim­pinan yang kian sering ter­dengar di telinga kita bela­kangan ini.  Budaya malu memang sudah tinggalkan oleh sebagian besar masyarakat kita,  inilah faktor utama yang mengakibatkan orang orang sekarang tidak merasa canggung bahkan terang-terangan. Timbul pertanyaan  kemanakah budaya malu yang lekat dengan masyarakat Indonesia ?
Arti malu.  Di salah satu kamus on-line Bahasa Indonesia disebutkan bahwa malu adalah merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dsb) karena berbuat sesuatu yg kurang baik, kurang benar, berbeda dengan kebiasaan atau norma. Ada juga yang mengartikannya sebagai rasa kurang senang karena merasa diri hina, rendah dan tidak layak dan di dalam Islam “malu” juga menjadi aksentuasi yang kerap diperbincangkan. Sebab sifat malu memegang peranan penting dalam pembentukan karakter akhlak muslim, yang menjadi salah satu tujuan dasar Islam, “Innama Bu’istu Liutammima Makarimal Akh lak”, (sesungguhnya Aku (Nabi Muhammad SAW) diutus untuk memperbaiki akhlak manusia).
Sejenak coba kita cermati makna atau arti kata malu diatas, apakah kita sekarang masih mempunyai perasaan seperti merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dsb) ? mungkin sebagian masih merasakanya dan juga rasa malu itu mulai perlahan sudah kita hilangkan dari d
Jika melihat realitas ke­hidu­pan di Indonesia saat ini, ternyata rasa malu juga menjadi barang langka di negeri ini. Rasa malu tidak hanya terkikis bahkan habis, contoh kecil hilangnya malu didalam keluarga Seorang anak tidak punya rasa malu ber­kata-kata kasar dan tidak sopan kepa­da orang tuanya. Seorang bapak  dan ibu yang semes­ti­nya menjadi teladan, tidak malu memper­tontonkan per­teng­karan besar di hada­pan anak­nya. Contoh itu juga kita bisa lihat dikampus atau disekaloh cenderung mahasiswa atau pelajar tidak lagi malu untuk mencontek. Contoh lain Hal serupa juga terjadi pada pemimpin-pemimpin kita. Sosok yang semestinya menjadi contoh dan suri tauladan, malah memper­tontonkan hal-hal yang jauh dari teladan itu sendiri. Pemimpin-pemimpin sekarang cenderung tidak punya budaya malu dan sibuk terus melaku­kan KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme) terhadap harta rakyatnya. Mereka juga tidak malu mempertontonkan jiwa premanisme dengan aksi baku hantam sesama mereka, kepada jutaan rakyat In­donesia, Seorang polisi mau diso­gok, juga karena hilangnya rasa malu. Seorang ha­kim yang sepatutnyan menjadi dewa ke­adilan, tidak punya rasa malu la­gi me­ne­rima titi­pan uang da­ri ter­dak­wa untuk meng­hapus dakwaan atau mengurangi kadar huku­man­nya di pengadilan,ini lah sedikit contoh dimana hilangnya budaya malu dinegeri kita ini.

Mungkin masih banyak hal-hal diatas yang masih belum bisa menjelaskan secara benar dan secara luas dan masih banyak hal yang harus saya  gali tentang uraian diatas dan saya membutuhkan masukan dan keritik dari kawan-kawan semua. terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca. 
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Sahabat blogger demak gabung yuk dengan komunitas demak blogger kota wali (Blogkoli), daftar dulu yuk disini www.blogkoli.blogspot.com/p/pendaftaran.html

Avançar Inicio
 

Topo